KULTUM 7 MENIT: “Kekuatan Doa untuk Palestina”

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk terus berada di jalan-Nya. Shalawat dan salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umat beliau hingga akhir zaman.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Pada kesempatan yang singkat ini, mari kita merenung sejenak tentang peran penting kita dalam mendoakan saudara-saudari kita di Palestina.

Mereka yang hingga hari ini masih berada dalam penderitaan, penjajahan, kehilangan keluarga, rumah, bahkan tanah air tetap berdiri teguh, sabar, dan tidak goyah dalam mempertahankan iman dan harga diri. Di tengah segala keterbatasan, mereka tetap menjalankan ibadah, bahkan masih bisa tersenyum di antara reruntuhan.

Lalu, apa peran kita? Apa kontribusi kita?

Mungkin kita tidak bisa hadir langsung di medan perjuangan mereka. Tapi ada satu kekuatan yang tidak boleh kita abaikan: DOA.

1. Doa Adalah Senjata Terkuat Orang Beriman

Rasulullah SAW bersabda:

"Ad-dua silahul mu’min."
“Doa adalah senjata orang-orang beriman.”

Jamaah sekalian,

Jangan pernah remehkan doa. Karena doa bukan hanya permohonan ia adalah getaran ruhani yang menembus langit, menggugah malaikat, bahkan menggetarkan 'Arsy Allah SWT.

Maka kita umat Islam di Indonesia, dari mimbar ke mimbar, dari masjid ke masjid jangan pernah berhenti untuk menyebut nama Palestina dalam doa-doa kita. Jangan pernah anggap itu kecil. Karena mungkin dari satu doa ikhlas seorang hamba, datang pertolongan Allah yang mengubah segalanya.

2. Membiasakan Doa di Setiap Jumat

Oleh karena itu, para khatib dan imam Jumat di seluruh penjuru negeri teruslah membiasakan menyelipkan doa untuk Palestina dalam khutbah dan qunut kita. Walaupun itu hanya beberapa kalimat, tetapi ketika disuarakan bersama oleh jutaan lisan dalam satu waktu, ia akan menjadi kekuatan dahsyat yang tak terlihat.

Jadikan hari Jumat sayyidul ayyam sebagai momen penguatan spiritual kolektif untuk saudara-saudari kita di Palestina. Jangan putus. Jangan lelah.

3. Doa sebagai Bukti Solidaritas Hati

Mungkin sebagian orang berkata: “Hanya doa?”

Saudara-saudaraku, doa bukan “hanya”. Doa adalah awal dari semua kebaikan. Ketika kita berdoa, hati kita terhubung. Dan dari hati yang terhubung, akan lahir aksi nyata, kepedulian, donasi, gerakan, dan dukungan lain yang berkelanjutan.

Doa yang tulus akan mengubah sikap kita terhadap dunia. Kita jadi lebih peduli. Kita lebih sadar akan penderitaan orang lain. Dan kita lebih mudah untuk berbuat baik.

4. Harapan dalam Ujian

Saudara-saudari kita di Palestina sedang diuji. Tapi ingat, Allah tidak akan pernah menguji kecuali untuk mengangkat derajat mereka. Maka tugas kita adalah menguatkan mereka dengan kekuatan doa kita. Kita memohon agar mereka:

  • Diberi ketabahan dan kesabaran.

  • Dilindungi jiwa dan keluarganya.

  • Diberikan kemenangan dan kemerdekaan yang hakiki.

Dan pada saat yang sama, kita juga memohon agar doa-doa itu menjadi sebab datangnya pertolongan Allah yang terbaik pertolongan yang menggetarkan ‘Arsy dan membuka jalan bagi kebebasan mereka.

Penutup

Jamaah yang dirahmati Allah,

Mari kita jadikan doa sebagai amalan rutin yang tak pernah padam. Khususnya untuk Palestina. Mari kita hidupkan mimbar-mimbar Jumat kita, rumah-rumah kita, dan hati-hati kita dengan doa yang tulus.

Semoga Allah SWT mengangkat penderitaan mereka, memberikan mereka pertolongan terbaik, dan menjadikan kita bagian dari kaum yang peduli, yang tidak diam ketika saudara-saudara kita menderita.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sambutan Dalam Rangka Peringatan Hari Ulang Tahun ke- 80 Republik Indonesia

SAMBUTAN KETUA RT/RW/KarangTaruna Dalam Rangka Peringatan Hari Ulang Tahun ke- 80  Republik Indonesia Assalamu’alaikum warahmatullahi wab...