Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, Tuhan yang
Maha Membolak-balikkan keadaan. Dialah yang memudahkan jalan, mengatur rezeki,
dan memberikan ujian agar kita naik kelas dalam kehidupan ini. Shalawat serta
salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, suri teladan terbaik bagi umat manusia.
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Dalam menjalani hidup, kita tidak selalu berada di atas. Kadang Allah izinkan
kita mengalami jatuh, gagal, rugi, bahkan tersungkur.
Apalagi bagi para pengusaha, pebisnis, atau siapa saja yang sedang membangun
sesuatu — pasti pernah merasakan titik terendah dalam perjalanan.
Tapi kalau hari ini Anda sedang jatuh dalam bisnis, atau
sedang menghadapi tantangan hidup yang berat Bisa jadi ini adalah ujian,
Ujian untuk membuat Anda lebih kuat, lebih bijak, dan lebih
siap menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan.
Kalau sekarang tidak kuat dibanting, bagaimana nanti bisa
menghadapi pelintiran hidup yang lebih dahsyat?
Karena, saudaraku, dalam hidup bukan cuma soal jatuh dan
bangkit. Tapi kadang kita akan diputar, dipelintir, ditahan, lalu
baru dilepaskan ke tempat yang lebih tinggi.
Perhatikan baik-baik:
Kadang Allah tidak angkat kita langsung, tapi dilatih dengan tekanan, dibentuk
dengan cobaan, diperkuat dengan kegagalan.
“Apakah kamu mengira kamu akan masuk surga, padahal belum
datang kepadamu ujian seperti orang-orang sebelum kamu?”
(QS. Al-Baqarah: 214)
Orang yang hari ini jatuh, bukan berarti gagal. Tapi bisa
jadi sedang dalam proses ditempa menjadi pribadi tangguh. Karena kalau
belum tahan ujian kecil hari ini, bagaimana bisa diamanahi hal besar esok hari?
Saudaraku,
Lihat bagaimana para Nabi diuji. Nabi Yusuf ‘alaihis salam dibanting
berkali-kali.
- Dimasukkan
ke dalam sumur,
- Dijual
sebagai budak,
- Dituduh
zina,
- Dipenjara
bertahun-tahun.
Tapi apa hasil akhirnya?
Beliau jadi penguasa Mesir.
Apa artinya?
Setiap bantingan hari ini, sedang mengarahkan kita menuju posisi lebih
tinggi.
Jatuh itu bagian dari proses.
Kadang Allah buat kita rugi, bukan karena Allah tidak sayang, tapi karena Allah
ingin kita hijrah cara berpikir, berhijrah dalam strategi, dan berubah
dalam arah hidup.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu.
Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah
mengetahui, dan kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216)
Maka kalau hari ini rugi, jangan langsung menyalahkan diri,
menyalahkan Allah, atau menyerah.
Tapi ambil waktu untuk diam sejenak, merenung, dan berbenah.
Karena siapa tahu, di balik rugi itu, ada ilmu mahal yang tidak bisa dibeli.
Ada karakter yang sedang dibentuk.
Ada rencana besar yang sedang disiapkan Allah untukmu.
Saudaraku,
Dalam hidup ini, kita tidak selalu bisa menghindari bantingan. Tapi kita bisa
memilih bagaimana menyikapinya.
- Apakah
mau menyerah dan tenggelam?
- Atau
bangkit dan naik ke level berikutnya?
Maka yakinlah:
Saat Anda sedang jatuh, Allah tidak sedang meninggalkan Anda. Tapi justru
sedang membentuk Anda.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
kesanggupannya.”
(QS. Al-Baqarah: 286)
Maka bersabarlah.
Bertawakkallah.
Berusahalah kembali.
Karena jatuh hari ini adalah bagian dari lompatan besar di hari esok.
Semoga kita termasuk orang-orang yang kuat saat dibanting,
dan bermanfaat saat ditinggikan. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar