Gaya hubungan suami istri yang baik menurut islam

 



 

๐Ÿ•Œ 1. Seks dalam Islam adalah Ibadah

Rasulullah SAW bersabda:

“Dan pada kemaluan salah seorang dari kalian terdapat sedekah.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah jika seseorang menyalurkan syahwatnya ia mendapat pahala?”
Rasul menjawab, “Bagaimana pendapat kalian jika ia menyalurkannya pada yang haram? Bukankah ia berdosa? Maka jika ia menyalurkannya pada yang halal, ia mendapat pahala.”
(HR. Muslim)

Artinya, hubungan seksual dalam pernikahan adalah ibadah, dan dapat menjadi sumber pahala jika dilakukan dengan niat dan adab yang benar.

 

❤️ 2. Saling Memperhatikan Kebutuhan

Islam tidak membenarkan salah satu pasangan mengabaikan kebutuhan seksual pasangannya. Baik suami maupun istri berhak merasakan kenikmatan dan perhatian.

Rasulullah SAW bersabda:

“Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, lalu ia menolak hingga suaminya marah semalam suntuk, maka para malaikat melaknatnya sampai pagi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Namun penting untuk diingat: hadits ini bukan untuk mengintimidasi, tapi untuk menunjukkan pentingnya keterbukaan dan pemenuhan hak bersama, bukan sepihak.

Sebaliknya, suami juga harus memperhatikan kenyamanan istri. Nabi SAW tidak pernah memaksakan, bahkan dikenal mengajak istri dengan kelembutan, canda, dan sentuhan penuh kasih.

 

๐Ÿงผ 3. Adab Sebelum dan Sesudah Berhubungan

Islam mengajarkan adab bahkan dalam hubungan biologis. Di antaranya:

  • Berdoa sebelum berhubungan:

"Bismillah, Allahumma jannibna asy-syaithaan, wa jannib asy-syaithana maa razaqtana."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya: Dengan nama Allah, jauhkan kami dari setan dan jauhkan setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami.

  • Mandi junub (ghusl) setelah selesai, untuk menjaga kesucian diri.

 

๐Ÿ’ฌ 4. Gaya dalam Hubungan: Islam Memberi Kebebasan, Asal Tidak Melanggar Batas

Dalam hal gaya atau posisi berhubungan, Islam tidak mengharamkan selagi dilakukan dari kemaluan (qubul) dan dengan kerelaan kedua pihak.

Dalam Al-Baqarah ayat 223, Allah SWT berfirman:

"Istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu sebagaimana kamu kehendaki."
(QS. Al-Baqarah: 223)

Tafsir ayat ini menunjukkan bahwa suami istri bebas berkreasi dalam gaya selama dilakukan dengan adab, kelembutan, dan tidak menyakiti. Namun, dari arah dubur (belakang) diharamkan secara tegas.

Rasulullah SAW bersabda:

"Terkutuklah orang yang menyetubuhi istrinya dari dubur."
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)

 

๐Ÿค 5. Tidak Boleh Memaksa, Harus dengan Kerelaan

Hubungan seksual harus dilakukan dengan kerelaan dan kenyamanan, bukan pemaksaan. Suami bukan pemilik tubuh istri, dan istri juga bukan budak suami.

Nabi SAW memperlakukan istri dengan penuh kasih bahkan saat sedang intim. Ada riwayat bahwa beliau mendahulukan foreplay (cumbuan), tidak terburu-buru, dan menyesuaikan dengan kondisi istri.

 

๐ŸŒ™ 6. Menjaga Privasi dan Aib Pasangan

Islam melarang menceritakan detail hubungan ranjang kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya termasuk orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang suami yang bersetubuh dengan istrinya lalu ia menyebarkan rahasianya."
(HR. Muslim)

Jadi, menjaga privasi dan kehormatan pasangan adalah prinsip utama dalam Islam

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KULTUM: “Pintu-Pintu Rezeki dalam Islam”

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan nikmat-Nya, bai...