Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan kita kesehatan, kesempatan, dan ilmu yang bermanfaat. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga dan para sahabatnya yang mulia.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Hari ini, saya ingin menyampaikan pesan singkat namun penting: Jika ingin serius, ingin sukses, ya harus sungguh-sungguh.
Seringkali kita mendambakan keberhasilan, cita-cita tinggi, dan masa depan yang cerah. Tapi mari kita renungkan: apakah kita sudah sungguh-sungguh? Sudahkah kita berjuang maksimal untuk meraihnya?
Coba kita lihat para perwira yang berhasil masuk sekolah militer, kampus terbaik, atau mencapai prestasi. Apakah mereka hanya mengandalkan keberuntungan? Tidak. Mereka bersungguh-sungguh. Mereka belajar serius, tidak mengandalkan “joki” atau jalan pintas. Kenapa? Karena mereka tahu, kalau ingin jadi orang besar, tidak bisa setengah hati.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.”
(QS. An-Najm: 39)
Ini adalah janji Allah. Bahwa hasil sebanding dengan usaha. Bukan dari manipulasi, bukan dari menyontek, bukan dari kemalasan.
Jamaah sekalian,
Kita semua punya impian. Mungkin kita ingin Indonesia Emas tahun 2045 benar-benar terwujud. Tapi mari jujur: bisakah kita mencapainya jika kita malas, menunda-nunda, atau bahkan curang dalam proses belajar?
Jika mahasiswa kuliah asal-asalan, jika pelajar hanya mengejar nilai tanpa ilmu, jika generasi muda hanya sibuk mencari jalan pintas, maka jangan heran jika negeri ini jalan di tempat.
Kesungguhan bukan hanya untuk yang mau jadi perwira. Tapi juga untuk para guru, para mahasiswa, pedagang, pengusaha, bahkan ibu rumah tangga. Semua butuh keseriusan dalam peran masing-masing. Kesungguhan adalah bentuk amanah dan tanggung jawab kita kepada Allah dan bangsa.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya Allah mencintai jika salah satu dari kalian melakukan suatu pekerjaan, maka ia menyempurnakannya."
(HR. Al-Baihaqi)
Artinya, Allah cinta kepada hamba-Nya yang serius, yang totalitas, yang tidak main-main.
Maka marilah kita mulai dari diri kita sendiri.
Yang sekolah, sekolah yang benar.
Yang kuliah, kuliah yang jujur.
Yang bekerja, bekerja yang amanah.
Yang berdakwah, berdakwah dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.
InsyaAllah, kalau semua bergerak dengan kesungguhan, maka Indonesia Emas bukanlah mimpi, tapi kenyataan.
Penutup:
Mari kita niatkan semua usaha kita karena Allah. Karena jika kita serius di jalan Allah, maka dunia dan akhirat akan Allah beri. Jangan takut susah, jangan takut gagal. Yang penting kita serius dan sungguh-sungguh.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar